Training Marketing HandalTraining MotivasiTraining OutboundJual Kayu Khusus FirewalkTraining Entrepreneur
                             

Kamis, 21 Februari 2013

Pelopor Adventure Camp - Bisnis Dari Hobi Alam Bebas

Usia PAC baru menginjak lima tahun, tapi kliennya antara lain Bank Indonesia dan Philip Morris. Kiatnya ?

Pekerjaan apa yang menyenangkan? Para pengusaha di jajaran 100 perusahaan terbaik versi Fortune hampir semua menjawab: Pekerjaan yang dikerjakan karena hobi. Hobi, kesukaan atau apapun namanya, pastilah Anda memiliki. Di Indonosia, banyak usaha kecil hingga besar yang dimulai karena hobi. Ada yang hobi mengutak-atik mobil, komputer, memasak dan menjahit, yang akhirnya menjadi pemilik perusahaan. Mungkin karena selalu suka, lalu ingin terjun semakin dalam dengan menekuninya, dan akhirnya menjadikannya sebagai sumber hidup.
ltulah yang dilakukan, pendiri PT Pelopor Adventure Camp (PAC). Didirikan pada 1993 oleh sekitar 10 alumni Universitas Katolik Parahyangan Bandung yang gemar kegiatan pencinta alam. Semasa kuliah mereka semua tidak hanya hobi mendaki gunung, memanjat tebing, menelusuri gua, menyelam, observasi penduduk setempat dan lain-lain, tapi juga menekuni hingga tingkat keahlian tertentu. Setelah lulus mereka masih berdiskusi hingga akhirnya terbit niat membuat usaha yang tidak jauh dan hobi tersebut. Mulyanto, Dirut PAC mengungkapkan, tujuan utama usaha mereka sebenarnya ingin berbuat sesuatu yang berguna untuk pengembangan SDM. "SeIain juga memasyarakatkan adventure training sebagai media pengembangan SDM, " ujarnya.

Nama Pelopor pun dipilih. Menurut Mulyanto, PAC yang pertama kali berusaha di bidang ini. Dalam arti dari orang Indonesia dan dinoperasikan orang Indonesia. "Bukan lisensi dari luar", tutur Mulyanto yang pernah mengikuti Standard Course and Staff Attachment di Singapura, serta Senior Instructure Course di Selandia Baru. Dengan uang sekitar Rp.50 juta - hasil tabungan dan para pendiri yang lain -- PAC memulai bisnisnya. "Terus terang saja nekad, sebab untuk membuka usaha seperti ini membutuhkan modal besar kata Mulyanto sembari tersenyum.

Karena modal sedikit, kantor cukup menyewa rumah seluas 120m2 di kawasan Ragunan dengan empat pegawai. Jasa PAC sangat bergantung pada instruktur yang berkualita. Saat itu, baru Mulyanto dan Sancoyo, rekannya. Pemasaran sekaiigus administiasi ditangani Felicia Dimar yang biasa dipanggil Impu. Seorang lagi memegang SDM. Peralatan pun masih milik masing-masing dan buatan dalam negeri. Namun, perlengkapan yang berhubungan dengan keselamatan (safely) buatan luar negeri/impor. "Sebab, kami tidak berani ambil resiko, jika terjadi sesuatu hal terhadap para peserta," ujar Mulyanto. Kesadaran aats jaminan keselamatan merupakan, hal penting bagi PAC sejak awal. Mereka menyediakan asuransi yang menanggung personal accident, bersifat per moment, dan ditanggung hanya selama pelatihan.

PAC, awalnya. rre~akukara pemasaran melalui jaringan alumni Unpar. Ada tiga progam standar yang ditawarkan - Outdoor Light Adventure (OLA), Corporate Personal Leadership (CPL) dan Corporate Team Development (CTD). CPL dan CTD merupakan pelatihan dalam kelompok 8-12 orang selama empat bari di lokasi tertentu. OLA adalah pelatihan dalam kelompok besar selama dua hari/semalam. Program ini lebilh santai dari program lain, karena unsur main-main lebih banyak. Program lainnya, tailormade/customized ,yang dirancang khusus untuk pengembangan SDM sesuai kebutuhan. Misalnya, untuk team building, managing change, effective teamwork dan lain-lain.

Kontak jejaring pertama ternyata membawa hasil. Salah seorang alumni Unipar yang bekerja di Anderson Consulting (AC) menawarkan PAC presentasi di kantornya. Bentuk pemasaran yang lain prgrogram publik. Lewat program ini, perusahaan diundang mengirimkan karyawannya bergabung dengan karyawan perusahaan lain dalam satu program. Setelah itu, karyawan tadi memberikan rekomendasi ke perusahaannya mengenai jadi tidaknya menjalin kontrak dengan PAC.

Kini, PAC memiliki basecamp. ltu berkat jejaring pula. Pemegang saham PAC mencapai 80 orang. Lima istruktur berasal dan berbagai universitas, dibantu sekitar 40 tenaga paruh waktu. Pendapatan yang hanya sekitar Rp 50 juta pada 1994, meningkat hingga di atas Rp 200 juta pada 1997. Meski jarang beriklan, klien PAC lebih dari 60 perusahaan belum termasuk kegiatan khusus seperti Philip Morris Indonesia yang mengontrak PAC untuk seleksi peserta Marlboro Adventure Team sejak 1995.




---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kami Siap Melayani Anda sebagai Inhouse Training Provider
Hubungi kami BF Institute – Your Success Solution
Inhouse and Public Training Division
(+62)  85640262068
kami siap proposal, eproposal ataupun presentasi
———————————————————————————————————————

Kunjungi Blog Kami