Training Marketing HandalTraining MotivasiTraining OutboundJual Kayu Khusus FirewalkTraining Entrepreneur
                             

Senin, 11 November 2013

Kamis, 21 Februari 2013

"Tukang Jahit" Ala Tensia

Pasar dulu kita ciptakan, baru pabrik kita bangun

Pernah sautukali saya diajak seorang peserta"Entrepreneur University ", ke Jakarta. Tujuan, kita ingin melihat bagaimana perusahaan Tensia Manufacturing yang terletak di kawasan Cibubur, Jakarta, dalam menjalankan bisnisnya.

Apa yang saya lihat sungguh di luar dugaan. Bahkan karena yang saya lihat perusahaan yang cukup besar, tapi yang membuat saya kagum adalah kegiatan bisnisnya, yaitu membuatkan produk consumer good atau home care bermacam- macam merek. Perusahaan ini menjalankan bisnisnya dengan membuatkan produk atau barang-barang kebutuhan rumah tangga, seperti: shampoo, pembersih lantai, pembasmi serangga, parfum, sabun mandi, dan lain-lain. Mereknya pun berbagai macam, ada merek import, ada pula lokal, yang iklannya sering kita jumpai di media massa.

Saya jadi tahu, ternyata perusahaan, ini bekerja ini seperti layaknya "tukang jahit". Dimana perusahaan lain bisa meminta Tensia untuk membuatkan produk yang mereka inginkan. Ini memberi keuntungan, bahwa apabila kita ingin memasarkan suatu produk tertentu, kita tidak mesti harus membuat sendiri, tapi dapat memesan melalui perusahaan semacam Tensia tersebut. Hanya saja, kita tidak semudah itu pesan padanya. Tentu saja, itu karena ada persyaratannya, yaitu antara lain: tidak boleh memalsu produk orang lain, dan ada batas minimal order. Menurut saya, kita sebagai seorang entrepreneur sebetulnya bias membuka bisnis dengan cara "menjahitkan" seperti ala Tensia ini. Asal saja kita punya ide bisnis, saya kira ide bisnis apapun,. Perusahaan tersebut memang hanya membuatkan produk yang kita pesan, dan tidak ikut memasarkan, supaya netral. Karena bisa saja dia membuat produk yang sama, tetapi merek berbeda, sehingga persaingan itu terjadi di pasar. Kalau kita tidak punya gudang pun, perusahaan itu bisa menyiapkan gudangnya. Sedangkan distribusinya, dia bias juga mencarikannya.

Saya pikir mereka cukup kreatif, Tensia menciptakan peluang bisnis yang kita garap. Artinya, tanpa kita punya pabrik sendiri, kita bisa pesan, seperti yang kita inginkan. Hanya saja, kita memang harus berani memasarkannya. - Setelah pasar berkembang, kita bisa buat sendiri. Sebab, tanpa punya pasar, tentu apapun jenis produk yang kita "jahitkan" , kalau tidak laku, kita akan rugi.

Pendeknya, pasar dulu yang kita ciptakan, setelah pasar berkembang baru, pabrik kita bangun. Dengan demikian, kita bisa saja memulai , usaha sekalipun tak punya pabrik. Ide bisnislah yang menjadi sangat penting untuk kita miliki. Artinya, begitu ide bisnis muncul, kita"menjahitkan" pada pihak lain. Dan setelah itu kita pasarkan. Anda berani mencoba?





---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kami Siap Melayani Anda sebagai Inhouse Training Provider
Hubungi kami BF Institute – Your Success Solution
Inhouse and Public Training Division
(+62)  85640262068
kami siap proposal, eproposal ataupun presentasi
———————————————————————————————————————

Kunjungi Blog Kami

Tips dan Trik Penanam Modal

Spekulan modal mengandalkan pengembalian keuntungan tahunan antara 20 hingga 50 persen. Ini jumlah yang amat besar untuk didapat dari hasil investasi dalam perusahaan-perusahaan muda, namun risikonya juga luar biasa tinggi. Pada saat gagal, uang mereka hilang. Ini berarti, keikutsertaan apapun harus dipelajari secara seksama sebelumnya.

Tak Suka Bisnis Besar

Ketentraman hati ada kalanya lebih peluang dari pada keuntungan bisnis

Anda penggemar soto? Kalau ya, pasti Anda telah mengenal atau bahkan telah menjadi pelanggan tetap Soto Kadipiro, yang terletak di jalan Wates Yogyakarta itu. Di restoran yang didirikan 1921 oleh Pak Karto Wijoyo (alm), dan sejak 1975 dikelola putra sulungnya. Pak Widadi (60 th) sampai sekarang ini, secara terbuka memaparkan tulisan besar pada sebuah papan yang dipasang di restoran tersebut, Isinya, "Tidak Buka Cabang di Jakarta dan di kota lainnya"
Menurutnya, ia sengaja tak buka cabang di kota lainnya, meski banyak pihak yang menawarinya kerjasama. Hal itu, katanya, ia ingin hidup tenteram dengan bisnisnya sekarang.

Tabir Surya

Seorang wanita memutuskan untuk memenuhi impiannya dan meluncurkan serangkaian produk tabir surya alami. Ia memiliki latar belakang terapi kecantikan dan menghabiskan lebih dari 1 juta dolar selama tiga tahun pengembangan produknya.

Setelah, itu ia harus menunggu keluarnya izin selama 20 bulan yang sungguh membuat frustasi untuk tabir suryanya dari otoritas publik lokal. Seperti usahawan lain, ia menjual rumah dan banyak harta bendanya untuk membawa produknya ke pasar. Para pembeli di toko-toko besar lokal seperti Metro, Isetan, Marks & Spencer memesan sejumlah barang. Keberuntungan memainkan perana penting dalam distribusi selanjutnya yang ternyata berhasil ke kalangan farmasi dan toko-toko besar lainnya saat pelembab/tabir surya ini memenangkan penghargaan produk tahun ini dalam sebuah kompetisi yang disenggarakan oleh Majalah New Woman.

Sang pengusaha berada dalam persaingan ketat di pasar perawatan kulit milyaran dolar. Produknva diecerkan pada harga $25-3O untuk menyaingi merek-merek terkenal lainnya. Pasar tabir surya sebesar $50 juta adalah segment utama pasar ini. Para analis mengklaim bahwa pasar tabir surya meningkat sekitar 8-10% per tahunnya. Setelah dua tahun pertama di pasar, sang pengusaha merasa bahwa industri tabir surya tidak berpihak kepadanya. Ia klaim bahwa, bahkan dengan produknya yang luar biasa naik. Latar belakangnya yang bukan mengenai bisnis dan pemasaran merupakan cacat serius yang menghambat pertumbuhan bisnisnya. Kemudian nampak beberapa pengecer kecewa atas taktik pengusaha ini dalam negosiasi struktur harga yang berbeda dengan pengecer-pengecer yang berbeda.

Beberapa umpan balik lain dalam perdagangan dalarn hubungannya dengan produk termasuk komentar mengenai:
- Penempatan merek yang tidak jelas
- Angaran promosi yang rendah
- Produk memiliki masalah yang berlawanan dengan kebanyakan produk dalam, industri;" Biasanya, pada industri Perawatan kulit, produknya tidak bagus, namun banyak uang dikeluarkan untuk memposisikan produk, merek dan penjualan." Produk pengusaha ini adalah kebalikanya.
- Pemasaran yang tidak konvensional
- Nama merek dagang yang tidak sesuai
- Kurangnya pengetahuan mengenai industri
- Kurangnya kesediaan untuk mendengarkan
- Rendahnya kesadaran akan merek yang berakibat pada rendahnya penjualan di beberapa daerah

Walau demikian, penjualan terus meningkat akibal faktor keempat tahun lalu, dengan sekitar 25% penjualan ke toko-toko di luar negeri. Jumlah staf sekarang sekitar 20 dan beberapa editor majalah dibayar untuk memuat liputan editorial yang mendukung.




---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kami Siap Melayani Anda sebagai Inhouse Training Provider
Hubungi kami BF Institute – Your Success Solution
Inhouse and Public Training Division
(+62)  85640262068
kami siap proposal, eproposal ataupun presentasi
———————————————————————————————————————

Kunjungi Blog Kami



Perencanaan dan Strategi

Strategi dan Keuntungan usaha apa yang diinginkan konsumen?
- Konsumen menginginkan nilai dan kenyaman.
- McDonald, mengklaim bahwa sebagian sukses mereka adalah dari menjadi lebih dari sekadar fast food-itu adalah pengalaman dan perasaan yang Anda dapat saat mengunjungi toko mereka.
- Banyak nama merek produsen pakaian mengklaim bahwa produk mereka hanyalah kedua yang terpenting setelah'citra' yang sebemarnya ingin dibeli oleh pembeli dan lebih penting lagi untuk dikenakan dan tampil.
- Menagkap pangsa pasar adalah mengenai memenangkan bagian dari pikiran konsumen