Semua
orang ingin mengenal pribadi seseorang yang dekat dengan dirinya (mungkin
termasuk mobil pribadinya, rumah pribadinya, dan barang-barang pribadinya),
bisa tentang hubungan suami istri, yang sedang pacaran, atau juga persahabatan.
Dengan
berbagai cara yang bisa dilakukan, yang kadang kadang kurang masuk akal juga
dilakukan. Apa yang membuat kita ingin mengenal pribadi dan karakter orang
terdekat, yang pasti bukan untuk "ngibulin kantongnya." Keinginan
mengenal karakter dan pribadi orang lain lebih banyak disebabkan kesamaan
minat, hobi, atau kegiatan yang diikuti.
Setiap
orang memiliki karakter dan jalan pikiran masing- masing. Bagi yang sedang
pacaran, tidak cukup hanya dengan pacaran 5 tahun atau sampai 10 tahun, bahkan
orang yang berumah tangga berpuluh – puluh tahun saja mengaku kalau masih ada
juga karakter atau sifat – sifat yang masih belum dipahami oleh pasangannya
masing – masing. Jadi jangan berbangga hati kalau sudah pacaran lebih dari 5
tahun.
Untuk
memahami sifat , perlu pengelompokan kepribadian atau watak yang ditetapkan
oleh Hippocrates. Antara lain :
1.
Tipe Kepribadian Sanguinis
Tipe
ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias;
menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan
tipe ini adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit
berkonsentrasi; kurang disiplin.
2.
Tipe Kepribadian Melankolis
Tipe
ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara mendalam,
memelihara catatan, bagan dan grafik; menganalisis masyarakat yang terlalu
sulit bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan; menunda -
nunda suatu pekerjaan; mempunyai citra diri yang rendah; mengajukan tuntutan
yang tidak realistis pada orang lain.
3.
Tipe Kepribadian Koleris
Tipe
ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan
yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut
kontrol dan wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana
cara menangani orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar;
terlalu pekerja keras.
4. Tipe Kepribadian Phlegmatis
Tipe
ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang perlu
diredakan; rutinitas yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini
adalah kurang antusias; malas; tidak berpendirian; sering mengalami perasaan
sangat khawatir, sedih dan gelisah.
Cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan tipe :
1.
Tipe Sanguinis
-Jangan
mengharapkan mereka mengingat janji pertemuan/tepat pada waktunya.
-Sadarilah
mereka bicara tanpa berpikir lebih dulu.
-Sadarilah
bahwa mereka bermaksud baik.
-Terimalah
kenyataan bahwa mereka mendapat kesenangan dari apa yang akan memalukan orang
lain.
2.Tipe Melankolis
-Ketahuilah
bahwa mereka sangat perasa dan mudah sakit hati.
-Sadarilah
bahwa mereka diprogram dengan sikap pesimistis.
-Pujilah
mereka dengan tulus dan penuh kasih sayang.
-Terimalah
kenyataan bahwa kadang-kadang mereka menyukai kesunyian.
3.Tipe Koleris
-Akuilah
bahwa mereka berbakat memimpin.
-Ketahuilah
bahwa mereka tidak bermaksud menyakiti. Sadarilah bahwa mereka tidak penuh
belas kasihan.
-Ketahuilah
bahwa mereka selalu benar.
4.Tipe Plegmatis
-Sadarilah
mereka memerlukan motivasi langsung.
-Bantulah
mereka menetapkan tujuan.
-Jangan
mengharapkan antusiasme.
-Doronglah
mereka untuk menerima tanggung jawab.
Kita akan bersenang-senang dengan orang Sanguinis, yang mengeluarkan antusiasme. Kita akan semis dengan orang Melankolis, yang berusaha mengejar kesempurnaan dalam segala hal. Kita akan maju ke depan bersama orang Koleris, yang dilahirkan dengan bakat pemimpin. Kita akan rileks dengan orang Phlegmatis, yang dengan bahagia menerima kehidupan. Seseorang mungkin saja tidak mumi memiliki 1 tipe tertentu, tetapi gabungan antara beberapa tipe namun tetap memiliki sebagian
besar/kecenderungan
pada 1 tipe tertentu.
Ada 6 tipe kepribadian yang dikaitkan dengan pekerjaan, antara lain :
1.
Tipe Realistik
Orang
yang menyukai aktivitas di luar ruangan. Mereka sering menganggap tidak begitu
penting bersosialisasi dan lebih suka bekerja sendiri. Jika harus bekerja dalam
tim, ia lebih suka dengan orang yang setipe. Orang ini tidak suka bergosip dan
hanya berkonsentrasi pada tugasnya. Tipe ini tidak pernah melimpahkan
pekerjaannya pada orang lain.
2. Tipe Investigatif
Orang
selalu tertarik pada gagasan dan ide-ide. la merasa membuang waktu dengan
masalah yang melibatkan emosi. Tipe ini sering berkonflik dengan orang yang
biasa bergosip.
3.
Tipe Artistik
Orang
yang senang dengan ide-ide dan materi untuk diekspresikan dengan cara yang
unik. Tipe ini sangat menghargai kebebasan. Sayangnya, tipe ini rentan jadi
santapan gosip karena caranya yang unik dan sering menimbulkan interpretasi
yang biasa.
4. Tipe Sosial
Orang
yang berorientasi untuk dan dengan orang lain. Tipe ini cenderung mempunyai
orientasi untuk menolong, memelihara dan mengembangkan orang lain. Karena
kepekaan dan kepeduliannya, orang ini seorang mengurus hal-hal yang terlalu
pribadi. Bila tidak diimbangi dengan kematangan, ia mudah tergelincir untuk
menjadi penggosip.
5.
Tipe Wiraswasta
Orang
yang lebih berorientasi pada ‘orang’ daripada gagasan. la mendominasi orang
lain untuk mencapai tujuannya. la pintar mengatur kerja orang lain, mempersuasi
orang dan bernegosiasi. Kemampuan bicaranya sangat diperlukan, biasanya ia
menunjukkan sifat bossy dan pemarah di lingkungan kerjanya.
6. Tipe Konvensional
Orang
ini biasanya berfungsi paling baik dalam lingkungan dan pekerjaan yang
terstruktur dengan baik serta memerlukan keletihan. la biasanya tidak suka
bekerja dengan ide-ide dan orang lain.
Setelah mengetahui tipe dan karakteristik kita dan teman sekerja, kita akan memiliki kiat dalam menghadapi teman kerja yang mempunyai sifat-sifat kurang menyenangkan, yaitu:
1. Menghadapi si penggosip, sebaiknya kita jangan terpancing dengan memberikan reaksi yang sama. Justru tonjolkan sifat tipe investigatif/realistik kita sehingga ia merasa sia-sia bergosip, karena kita lebih memfokuskan perhatian pada pekerja.
2. Menghadapi si pemalas, jika tidak termasuk pada tipe kepribadian sosial hubungan ini akan saling melengkapi. Namun, bila kita bukan tipe ini hendaknya ekspresikan secara terbuka. Usahakan lebih asertif mengenai keberatan kita terhadap sifatnya dengan cara yang tidak menyinggungnya.
3. Menghadapi si bossy, padahal ia bukan atasan kita. Ini mungkin paling menyebalkan. Orang dengan sifat ini biasanya kurang memiliki quality feeling. Kita sedapat mungkin menyentuh aspek afektuhya, Dekati secara individu dan nyatakan bahwa dia sebenarnya teman yang sangat menyenangkan bila diiringi perilaku saling membantu.
4. Menghadapi si pemarah. la sangat perfect, menuntut orang sesempuma mungkin saling mudah kecewa dan frustasi. Marah adalah salah, emosi jika sedang meluap. Percuma Anda mendebatnya, walaupun Anda dalam posisi benar. Tunggu hingga ia benar-benar dalam keadaan stabil, lalu nyatakan pendapat Anda. Bila memungkinkan, evaluasi kejadian tersebut sehingga timbul in sight. Bila perlu sarankan dia untuk mengikuti training manajemen stres yang sedang populer.
Sumber : http://kumpulancaranya.blogspot.com
Repost by http://tahubagaimanacara.blogspot.com